Tuesday, May 27, 2008

Tersenyumlah

Illiyya Abu Madhi berkata dalam puisinya:

Dia berkata: “Langit sedih dan terlihat murung.”

Aku berkata: “Tersenyumlah!

Biar kemurungan itu ada di langit!”

Dia berkata: “Kesamaran telah merasuk!”

Aku berkata: “Tersenyumlah!

Dukacita tidak akan pernah kembali, sebab ia telah mati.”

Dia berkata: “Langit di angkasa telah menyatu dengan cinta yang berkobar dalam dadaku dan telah menjadi neraka jahanam. Dia khianati janji setelah merenggut hatiku. Lanta bagaimana aku sanggup tersenyum?”

Aku berkata: “Tersenyumlah dan bersenanglah! Kalau kau tetap bersama kesedihan, akan kau habiskan seluruh hidupmu dalam kepedihan!”

Dia berkata: “Perniagaan mendekati kerugian seperti seorang musafir yang hamper mati kehausan atau seperti singa yang haus darah. Dia meludah darah setiap kali menjulurkan lidah.”

Aku berkata: “ Tersenyumlah! Kau bukanlah penyebab kesembuhannya kecuali bila kau mahu tersenyum. Apakah ketika orang lain berbuat dosa dan tidur dengan perasaan takut, engkau merasa engkaulah pendosa itu?”

Dia berkata: “Musuh sedang berada di sekelilingku. Mereka berteriak menakutiku. Bukanlah aku telah tertawan dan apakah musuhku tidak melihtku?”

Aku berkata: “Tersenyumlah! Cacian mereka tidak ditujukan untuk menuntutmu jika kau tidak lebih mulia dan agung daripada mereka.”

Dia berkata: “ Musim telah jelas tanda-tandanya tergambar padaku di pakaian dan lukisan Sedang diriku mempunyai kewajipan tehadap kekasihkiu namun tidak ada satu dirham pn dikedua telapak tanganku.”

Aku berkata: “Tersenyumlah! Bukankah kau masih hidup? Kau bukanlahtermasuk orang yang tidak mempunyai kekasih.”

Dia berkata: “ Malam-malamku berlalu dalam kepahitan.”

Aku berkata: “Tersenyumlah! Jika kau merasa pahit, semoga orang lain melihatmu sedang bersenandung. Lemparkan kedukaan jauh-jauh dan tetaplah bersenandung. Apakah dia aka melihatmu jika engkau bernyanyi dengan limpahan dirham atau kau merasa rugi jika engkau bernyanyi dengan hati berseri-seri?

Wahai sahabat, janganlah sampai kesedihan membuat mulutmu terdiam dan raut mukamu menampilkan kesedihan. Tersenyumlah….!Sungguh bintang-bintang pun tersenyum dan kegelapan akan saling berbenturan. Oleh kerana itu, kita menyukai bintang-bintang.”

Dia berkata: “Keceriaan tidaklah akan membuat keadaan menjadi lebih baik. Ia dating ke dunia ini dan tetap pergi walau terpaksa.”

Aku berkata: “Tersenyumlah! Selagi hayat dikandung badan selama engkaumasih hidup sebab sudah terlalu lama engkau tidak tersenyum.”

2 comments:

  1. Salam Aini...
    Sorry la cuti baru ni langsung x dan nk update blog so tk perasan Aini ada post comment. Anyway thanks sudi singgah. Well... from yr blog I would say that you are really talented in writing and expressing yr feeling and ideas thru soft and beutiful words with yr fingers on the keyboard. Keep it up and Go Green Girls! Luv.

    ReplyDelete
  2. mm best gak blog ni huhuhuhuhuu :D

    ReplyDelete